Openai/68f0c956-8cb8-8006-b1a9-027c72153c10
This conversation was exported from ChatGPT[1]
gpt-5 edit
edit
Ada seorang pakar marketing online, pakar copywriting menuliskan ini di timeline media sosialnya :
" Banyak yang gak tahu FAKTANYA, dan tahu hanya sekadar dari KATANYA, tapi komentar seolah tahu SEMUANYA. Netizen masa kini… 😅 "
kira-kira menurut kamu niat atau tujuan dari pakar marketing ini apa ya?
Assistant: Kalimat itu kelihatannya bukan sekadar curhat biasa, tapi ada strategi komunikasi halus di baliknya — apalagi kalau yan… edit
Kalimat itu kelihatannya bukan sekadar curhat biasa, tapi ada strategi komunikasi halus di baliknya — apalagi kalau yang nulis adalah seorang pakar marketing online atau copywriter profesional. Mari kita bedah niat atau tujuannya dari beberapa sisi 👇
🧠 1. Membangun posisi sebagai “orang yang tahu lebih dalam” edit
Dengan menulis:
- “Banyak yang gak tahu faktanya, cuma katanya…”
Ia sedang membedakan dirinya dari kebanyakan orang (netizen). Pesannya tersirat: “Saya termasuk yang tahu faktanya.” 👉 Tujuannya: membangun otoritas dan kredibilitas pribadi sebagai seseorang yang benar-benar paham, bukan asal komentar.
🗣️ 2. Menegur netizen secara elegan (tanpa menyebut nama) edit
Ini gaya soft confrontation — menyindir perilaku umum (netizen sok tahu), tapi dengan nada santai dan emoji 😅. 👉 Tujuannya: menarik perhatian dan engagement, tanpa terlihat agresif atau menyerang siapa pun langsung.
🎯 3. Menciptakan rasa penasaran dan percakapan edit
Kalimat seperti ini sering sengaja dibuat agak menggantung. Orang yang baca mungkin bertanya-tanya:
- “Lagi ngomongin siapa sih?”
- “Emang faktanya gimana?”
- “Setuju banget nih sama dia.”
👉 Tujuannya: mendorong komentar, interaksi, dan diskusi di kolom komentar, yang otomatis menaikkan jangkauan (algoritma suka itu).
💼 4. Menunjukkan nilai personal brand: bijak, realistis, santai edit
Nada “😅” di akhir membuat postingan terasa ringan dan tidak arogan, walau pesannya kuat. 👉 Tujuannya: menjaga brand image sebagai sosok yang berwibawa tapi tetap approachable dan manusiawi.
✍️ Kesimpulan edit
Jadi secara singkat, tujuan postingan itu kemungkinan besar adalah:
- Menegaskan kredibilitasnya + mengundang engagement, sambil menunjukkan sikap bijak terhadap perilaku netizen.
Kalau kamu mau, gue bisa bantu ubah gaya postingan itu jadi versi yang lebih “branding” — misalnya untuk menunjukkan otoritas tapi tetap humble. Mau dicontohin?
References edit
- ↑ "Tujuan pakar marketing". ChatGPT. Retrieved 2025-11-13.