Jump to content
Main menu
Main menu
move to sidebar
hide
Navigation
Main page
Recent changes
Random page
freem
Search
Search
Appearance
Create account
Log in
Personal tools
Create account
Log in
Pages for logged out editors
learn more
Contributions
Talk
Editing
Openai/69283217-179c-8001-9b61-de2302e80a79
(section)
Add languages
Page
Discussion
English
Read
Edit
Edit source
View history
Tools
Tools
move to sidebar
hide
Actions
Read
Edit
Edit source
View history
General
What links here
Related changes
Special pages
Page information
Appearance
move to sidebar
hide
Warning:
You are not logged in. Your IP address will be publicly visible if you make any edits. If you
log in
or
create an account
, your edits will be attributed to your username, along with other benefits.
Anti-spam check. Do
not
fill this in!
== gpt-5-1 == === User: Dalam konteks Kraton Solo bagaimana proses pengangkatan Garwa Prameswari === Dalam konteks Kraton Solo bagaimana proses pengangkatan Garwa Prameswari === Assistant: Berikut penjelasan proses pengangkatan Garwa Prameswari Permaisuri dalam konteks Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat… === Berikut penjelasan proses pengangkatan Garwa Prameswari (Permaisuri) dalam konteks Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, berdasarkan tata adat Jawa dan praktik historis (abad 18–20): === 1. Pengertian Garwa Prameswari === Garwa Prameswari adalah istri utama raja (Sunan/Pakubuwana) yang memperoleh status tertinggi di antara semua garwa dan selir. Ia biasanya mendapat gelar Kanjeng Ratu Kencana / Kanjeng Ratu Kedaton atau gelar khusus lain sesuai masa pemerintahannya. === 2. Syarat-syarat Umum === Tradisionalnya, calon Garwa Prameswari harus memenuhi: ===== (a) Darah bangsawan tinggi ===== • Biasanya putri bangsawan tinggi Jawa: – Putri adipati, – Putri sentana dalem, – Putri dari keluarga ningrat terkemuka. ===== (b) Direstui keluarga inti raja ===== Restu dari: • Ibu raja (Permaisuri senior / sesuhunan putri), • Kerabat sedarah utama (pangeran sepuh). ===== (c) Lolos penilaian internal kraton ===== Meliputi kepribadian, tata krama, pemahaman budaya Jawa, dan kemampuan menjalankan fungsi simbolik. === 3. Proses Pengangkatan (Protokol Adat) === ==== (1) Pemilihan oleh Raja ==== Raja menyatakan keinginan untuk menjadikan seseorang sebagai garwa. Pada masa lalu (PB IX–X), proses ini dimulai dengan: * Pertimbangan keluarga, * Musyawarah kerabat inti (Pengageng Parentah Kraton). Tidak ada "pemilihan publik"; semua keputusan berasal dari raja. ==== (2) Pemberitahuan ke Lembaga Kraton ==== Raja menyampaikan keputusan kepada pejabat kraton, khususnya: * Pepatih Dalem (kepala pemerintahan), * Pengageng Parentah Keputren (mengatur wilayah putri), * Para Mangkubumi/Pangeran Sentana. Ini bukan “persetujuan”, tetapi pemberitahuan formal untuk memulai prosesi adat. ==== (3) Prosesi Adat Pengangkatan ==== Umumnya meliputi tahapan berikut: ===== a. Upacara Nyantri / Njejeg Gandhek ===== Calon ditempatkan di bawah bimbingan abdi dalem putri untuk: * belajar adat, * menyesuaikan diri dengan tata aturan keputren. ===== b. Tingalan dan Penetapan Nama Kekancingan ===== Pada hari baik, Raja memberi gelar baru (kekancingan) kepada calon permaisuri. Contoh gelar historis: * Kanjeng Ratu Kencana, * Kanjeng Ratu Hemas, * Kanjeng Ratu Mas (variasi tergantung masa pemerintahan). ===== c. Upacara Paseksen ===== Upacara resmi yang dihadiri: * pangeran sentana, * para pejabat dalem. Mereka menjadi saksi adat, bukan pengambil keputusan. ===== d. Upacara Panggih / Mantul (pernikahan adat raja) ===== Dilakukan dengan tata cara khusus kraton: * Srah-srahan, * Panggih, * Dahar Klimah, * Kirab (jika diperlukan). ===== e. Kekancingan Dalem Ditetapkan ===== Gelar permaisuri diumumkan secara resmi oleh Panitera Kraton. Setelah tahap ini, ia resmi menjadi Garwa Prameswari. === 4. Hak dan Kedudukan Setelah Diangkat === Garwa Prameswari memperoleh: ===== a. Status tertinggi di Keputren ===== Memimpin seluruh keluarga inti putri. ===== b. Hak protokoler ===== * Tempat duduk tertentu dalam upacara, * Penyebutan gelar pertama di antara garwa. ===== c. Fungsi simbolik ===== * Pelindung nilai-nilai adat, * Wakil raja dalam ritual tertentu, * Penanggung jawab kesinambungan trah. ===== d. Hak atas sentana dalem ===== Anak-anak dari Garwa Prameswari otomatis berstatus trah utama dan memiliki prioritas dalam garis suksesi (tradisi lawas). === 5. Catatan Penting === • Tidak ada proses politik, syarat hukum negara, atau peran pemerintah dalam pengangkatan Garwa Prameswari—murni adat internal kraton. • Prosedur berbeda antar masa pemerintahan tetapi strukturnya sama. • Pada masa PB X, prosesi lebih panjang dan formal dibandingkan masa-masa setelahnya. Jika Anda ingin, saya bisa bantu juga: ✅ Bagaimana perbedaan status Garwa Prameswari – Garwa Ampeyan – Garwa Padmi ✅ Contoh sejarah Garwa Prameswari PB X atau PB XI ✅ Alur prosesi lengkap versi naratif (detail langkah demi langkah) Silakan pilih.
Summary:
Please note that all contributions to freem are considered to be released under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (see
Freem:Copyrights
for details). If you do not want your writing to be edited mercilessly and redistributed at will, then do not submit it here.
You are also promising us that you wrote this yourself, or copied it from a public domain or similar free resource.
Do not submit copyrighted work without permission!
Cancel
Editing help
(opens in new window)